Metro, Mediatamanew.com
Walikota Metro, Wahdi Siradjudin menghadiri Workshop Pendidikan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud Ristek RI bersama Komisi X DPR – RI di Hotel Radisson Lampung, Rabu (17/11/2021).
Warksshop tersebut mengambil tema “Optimalisasi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan Era Society 5.0″. Secara langsung kegiatan ini dibuka oleh anggota Komisi X DPR RI asal Lampung, Muhammad Kadafi, dan diikuti 150 orang tenaga pendidik di Kota Metro.
Walikota Metro Wahdi sangat mengapresiasikan dan menyambut baik kegiatan workshop pendidikan yang diselenggarakan.
Menurutnya era kemajuan teknologi dewasa ini memang harus diantisipasi dan disambut dengan baik, termasuk bagaimana menyiapkan diri menghadapi tantangan pendidikan era society 5.0.
Menurut Wahdi dalam menghadapi Era Society 5.0 ini kita harus mempunyai pandangan kedepan. termasuk diantaranya bagaimana membentuk dan memanfaatkan big data yang berbasis teknologi informasi, sehingga dapat kita manfaatkan untuk mendukung pembangunan di Kota Metro dan di Indonesia pada umumnya.
Wahdi juga menjelaskan bahwa Visi Kota Metro yaitu Terwujudnya Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya, sangat sejalan dengan upaya Pemerintah secara nasional dalam mencapai Visi Indonesia Emas.
“Untuk itu upaya membangun karakter bangsa melalui dunia pendidikan juga merupakan tugas bersama, tentunya dan utama dari tenaga pendidik. Dengan begitu, saya berharap workshop ini dapat bermanfaat bagi para peserta, khususnya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya digitalisasi literasi di Era Society 5.0, serta menambah wawasan tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan di era saat ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama secara virtual, Sekretaris Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud Ristek Prof. Dr. Nunu Suryani, M.Pd. memaparkan bahwa strategi pendidikan dalam Era Society 5.0 nantinya akan difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia.
Hal tersebut diantaranya untuk mengedepankan peran manusia dalam memanfaatkan teknologi, serta upaya untuk membentuk yang memiliki cara berpikir yang lebih kritis.
“Meskipun kita menyadari bahwa ada tantangan yang dihadapi yaitu masih relatif rendahnya komptensi tenaga pendidik, masih di angka 60-an. Untuk itu strategi terkait penguasaan teknologi informasi dan komunikasi memang menjadi tantangan tersendiri,” kata Nunu.
Sementara itu dalam paparannya, anggota Komisi X DPR-RI, M. Kadafi, menyampaikan tantangan dalam bidang pendidikan di Indonesia pada saat ini, adalah kemajuan teknologi informasi, era revolusi industri 4.0, penerapan big data, Artificial Inteligence, pemanfaatan robotik dan lain sebagainya.
“Untuk itu menurutnya era society 5.0 juga menjadi tantangan tersendiri dalam bidang pendidikan. Terutama bagaimana tenaga pendidikan mampu mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan dunia pendidikan pada umumnya,” ujar M. Kadafi.
M. Kadafi menekankan kembali bahwa tenaga kependidikan perlu mengantisipasi perkembangan era society 5.0 ini dengan kecakapan 4C, yaitu Creativity (kreatifitas), Critical Thinking (berpikir kritis), Collaboration (Kolaborasi), dan Connectivity (kemampuan membangun jaringan).
“Sebagai anggota DPR-RI siap mendukung berbagai program yang terkait dengan kemajuan dunia pendidikan di Provinsi Lampung. Hal ini termasuk memfasilitasi pengalokasian anggaran yang terkait dengan program-program tersebut,” tandasnya.
Selain Walikota Metro dan anggota Komisi X DPR-RI, hadir dalam acara ini narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, serta beberapa tokoh pendidikan dan tenaga pendidik sebagai peserta workshop.(ADV)