Lampung Timur,mediatamanew.com
Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo Melaunching Migrant Resource Center (MRC) Lampung Timur, di Aula Balai Desa Sumber Agung Kecamatan Batanghari, Senin (29/11/2021).
Dalam sambutannya, Bupati Dawam berharap para PMI bisa mendapatkan informasi yang valid dan akurat. Ia juga menjelaskan melalui MRC para calon PMI bisa melakukan konsultasi.
“Dengan Lounching Migrant Resource Center (MRC) Lampung Timur ini, saya harapkan dapat semakin meningkatkan fungsi Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), untuk Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran secara optimal, mempermudah akses serta memberikan layanan perlindungan yang menyeluruh dan responsif gender, bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI),” jelas Dawam.
“Program ini memberikan jangkauan layanan hingga ke desa-desa, diantaranya dalam bentuk konsultasi pra-kerja, layanan psiko-sosial konseling, penanganan kasus, layanan bantuan hukum, pelatihan calon PMI dan penyediaan informasi otoritatif. “Jelasnya.
Lebih lanjut, Dawam berharap dengan adanya MRC tersebut masyarakat bisa terhindar dari jalur yang ilegal dengan iming-iming penghasilan tinggi.
“Harapannya kita sediakan pelayanan satu atap ini minimal mereka bisa mendapatkan informasi yang valid dan akurat. Terlebih lagi sekarang ini di dunia serba online, jika kurang teliti seperti tadi ada cerita sampai ada yang terdampar di arab saudi sana karena melalui jalur yang ilegal, sehingga harus kita hindari hal-hal seperti ini agar masyarakat terhindar dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.” Harapnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Datang Cahaya Hartawan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Budi Yull Hartono, Kepala Dinas Sosial Darmuji, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rita Witriati, Camat Batanghari Mirahayati, dan Forkopimcam Batanghari
Hadir pula dalam acara tersebut Kordinator MRC Wilayah Kabupaten Cirebon dan Lampung Timur Dina Nuriyati, Perwakilan Kepala UPT BP2mi Provinsi Lampung, Ahmad Salabi dan Perwakilan ILO (International Labour Organization), Shintia Harkrisnowo.
(ADV)