Mediatama news.com
Puncak kegiatan Hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 dalam hitungan kalender Hijriyah yang berlangsung di Main Dinning Hall Jakabaring Sport City Palembang Provinsi Sumatra Selatan, Jum’at (4/3/2022) malam berlangsung sukses dan meriah.
Harlah NU yang dimeriahkan dengan pentas seni gambus dan pembacaan Maulid Nabi dan mahalul qiyam yang dihadiri Mentri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mewakili Presiden RI itu juga dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua Umum H Nusron Wahid yang juga Ketua Panitia Harlah, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, dan sejumlah jajaran Pengurus PBNU.
Juga tampak hadir Gubernur Sumsel yang juga Mustasyar PBNU, Herman Heru, unsur Forkopimda Provinsi Sulsel, Ketua DPRD, dan sejumlah Bupati dan Walikota di lingkungan Pemerintah Provinsil Sumsel serta tokoh lintas agama.
Kemeriahan Harlah NU itu semakin lengkap dengan hadirnya 10 Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan jajarannya serta 99 Ketua dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Sumatera.
Presiden Joko Widodo yang diwakili Menko Perekonomian dalam kesempatan itu selain menyampaikan ucapan Harlah ke-99 bagi keluarga besar NU, juga menyampaikan bila organisasi kemasyarakatan yang didirikan KH Hasyim As’ari ini merupakan organisasi terbesar dengan jumlah massa terbesar di Indonesia.
“Kita tahu NU selalu memainkan peranan yang sangat penting dan strategis dalam setiap fase perjalanan bangsa ini. Kader-kader NU telah tersebar dan mengambil peran di berbagai lini, Pemerintah tentu sangat mengapresiasi dan mengharapkan kontribusi NU lebih baik lagi kedepannya”, katanya.
Dalam acara puncak Harlah NU itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait akselerasi dan percepatan implementasi peremajaan sawit rakyat.
“Terima kasih kepada BPDPKS dan Gapki atas kerja samanya,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) usai penandatanganan MoU.
Penandatangan Nota Kesepahaman antara PBNU, BPDPKS, dan Gapti tersebut, sambung Gus Yahya, merupakan salah satu jalan kontribusi NU dalam mendorong kemajuan bangsa melalui pengelolaan sumber daya alam sawit sebagai salah satu komoditi pertanian terbesar Indonesia.
Dalam Harlah NU yang mengambil tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban Lestari Alamnya, Sejahtera Petaninnya” Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga meneken prasasti Institute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya Sumsel.
Selain itu, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Menko Perekonomian Airlangga Hartato dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel KH Amiruddin Nahrawi juga turut menandatangani prasasti bersejarah tersebut. Secara simbolis, peresmian Insitute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya ditandai dengan prosesi handscreen. (Joko)