Lampung Tengah, Mediatamanews.. com
Beberapa waktu lalu, tepatnya Hari Senen seusai Apel pagi, dijajaran lingkungan Pemerintahan Lampung Tengah, tepatnya di bagian Sekretariat dan Pembangunan dihebohkan atas prilaku kurang terpuji dari Husnif, yang terakhir diketahui sebagai Camat Way Pengubuan, Lampung Tengah.
Oknum tersebut melakukan ‘Penamparan’ terhadap Uswatun Hasanah yang selaku Bendahara di Bagian tersebut, ini terjadi berawal dari kekesalan oknum terhadap adanya gejolak di unit kerja itu, terkait absensi fiktip yang dilakukan oleh salah satu Pegawai Tetap Harian Lepas (PTHL), yang diketahui merupakan adik dari oknum camat tersebut.
“Dari masuk keruangan ini, oknum camat ini sudah banyak melontarkan ‘kalimat – kalimat kotor’, yang sangat – sangat saya sesalkan bahwa hanya saya yang dijadikan sasarannya, apa mungkin karena saya merupakan orang kepercayaan pimpinan ?terakhir diketahui sebelumnya bahwa oknum yanga sangat arogan tersebut sempat ‘beradu mulut’ dengan Kepala Bagian, ” sesal Uswatun.
Kejadian ini bermula, ketika ada seorang PTHL yang hamil tua dan sudah ada tanda – tanda pendarahan, atas izin dari pimpinan oknum PTHL tersebut didispensasi sekitar 2 bulan absensi, cukup memaraf pagi dan sorè hari saja, namun setelah itu terjadi kecemburuan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PTHL lainnya, ketika oknum akan melakukan perpanjangan lagi, para ASN dan PTHL protes atau berontak.
“Pak Kabag kami sangat disiplin sekali dalam menerapkan aturan – aturan terhadap Kasubbag, ASN maupun PTHLnya seperti masalah kebersihan, penataan di ruangan dan termasuk kedisiplinan tentang absensi, nah ! disinilah muncul gejolak protes dari jajaran staf disini, karena dibuku absen pagi maupun sorè terparaf, tapi orangnya tidak pernah ada ? ” urai Uswatun seraya menambahkan bahwa tidak terkecuali karena oknum PTHL tersebut memiliki kerabat penguasa didaerah Lampung Tengah ini.
Terpisah, Kepala Bagian Sekretariat dan Pembangunan Yusada memaparkan bahwa persoalan ini sudah terselesaikan melalui perdamaian, namun pejabat yang juga mantan camat ini berharap agar setiap aparatur bahkan pejabat, harus mampu menempatkan posisinya, termasuk mampu memilah setiap persoalan.
“Masalah ini sudah berdamai, cuma saya berharap agar kedepan jangan sampai hal semacam ini terulang, kita harus mampu menjaga etika dan mengenyampingkan emosional, karena ini akan berdampak sangat buruk terhadap lajunya kemajuan serta kedisiplinan didaerah yang sangat kita cintai ini, ” tegas Yusada ketika ditemui tim dari PWI Lampung Tengah kemarin.
Kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Lampung Tengah, Nirlan, SH., MM., ketika dikonpirmasi mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapat laporan secara resmi dari bagian Sekretariat dan Pembangunan atas peristiwa tersebut, hanya saja, mantan dari Kepala Biro Pemerintah Provinsi Lampung ini, mengetahui sebatas informasi saja.
“Secara resmi dan detailnya saya tidak mengetahui kejadian tersebut, karena tidak mendapat laporan dari Kabagnya, namun secara informasi saya telah mendengarbya, dan sudah diselesaikan secara berdamai, namun harapannya agar persoalan ini tidak terulang kembali, bila peristiwa ini terdengar oleh publik sabgat terkesan arogan, ” ungkap mantan Sekda Lampung Barat ini. (Rls/Ms) )