Metro, Mediatamanews.com
Sebanyak 50 tokoh lintas agama dan Pimpinan Pondok Pesantren se Kota Metro antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi pelaksanaan Pemilu tahun 2024 di Aula Pawon Mas Kelurahan Yosodadi Kota Metro, Selasa (3/9/2024).
Sosialisasi Pemilu 2024 yang digagas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro yang menghadirkan 3 orang Nara sumber itu dibuka Ketua FKUB Dr H Ahmad Sujino, M.Pd.
Adapun tiga Nara sumber itu masing-masing Kepala Badan Kesbangpol Kota Metro, Dra Rosita MM dengan materi Peran Pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada tahun 2024, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro, Nuris Septa Pratama, MPd dengan materi Tahapan Pemilu dan peran tokoh agama dalam Pemilu 2024, dan Ketua Bawaslu Kota Metro, Badawi Idham dengan materi Peran tokoh agama pada Pemilu 2024.
Ketua FKUB Metro Dr Ahmad Sujino, MPd.I mengungkapkan bila sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan guna menyamakan persepsi antar tokoh lintas agama di Kota Metro agar Pemilu tahun 2024 berlangsung sukses dan tercipta Pemilu yang rukun, damai dan bermartabat.
Lebih lanjut Sujino mengungkapkan domain FKUB adalah ummat beragama, maka sosialisasi Pemilu dengan mengundang tokoh lintas agama dan Pimpinan Pondok Pesantren adalah langkah strategis untuk turut ambil bagian menyukseskan Pemilu 2024 mendatang.
“Domain FKUB adalah ummat beragama, jadi bila tidak beragama maka bukan domain FKUB, di Kota Metro ada lima agama yaitu Islam, Kresten, Katolik, Hinddu dan agama budha, dalam data statistik di metro tidak ada agama Konghucu,” katanya.
Tidak lama lagi, tambahnya, kita akan menyaksikan pelaksanaan Pemilu 2024, terkait hajat tersebut setiap warga negara dituntut untuk ikut menyukseskan dan ikut berpartisipasi secara aktif, sehingga jumlah pemilih bisa lebih meningkat dibandingkan pada Pemilu sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, Sujino juga menyinggung jumlah warga yang memiliki hak pilih sebanyak 128.370 orang dengan rincian 63.780 laki-laki dan 64.590 perempuan. Sedangkan Daftar calon sementara anggota legislatif yang didaftarkan 14 Partai Politik sebanyak 262 bacaleg untuk memperebutkan 25 kursi DPRD Kota Metro.
“Yang kita khatirkan itu, bagi calon yang siap menang tetapi tidak siap kalah, maka perlu diwaspadai adanya politik uang, bila beredar RP maka akan tergadai pemilih. Pada satu sisi agama melarang suap menyuap. Penyelenggara sudah sesuai aturan dan pelaksanaan sudah sesuai luber dan jurdil, namun peserta Pemilu ada yang melakukan berbagai cara termasuk politik uang, ada fulus akan mulus tanpa fulus akan mampus,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Dr Sujino dalam laporannya menyampaikan tokoh agama memegang peranan penting yang bisa memberikan pencerahan dan edukasi kepada ummat atau warga disekitarnya untuk menghantarkan pemilu yg benar dan menghasilkan pemilu yang berkualitas yang diharapkan bangsa Indonesia.
“Kami berharap pemilu di KotanMetro berjalan dengan baik dengan segala dinamika serta uvoria yang mewarnainya.
Kegiatan ini, tambahnya, diikuti 50 peserta Utusan Pimpinan Ponpes, ormas keagamaan dan OKP lintas agama dengan Nara sumber dari KPU, Bawaslu dan Kesbangpol.
Sementara itu Ketua KPU Kota Metro, Nuris Septa Pratama mengajak dan meminta kepada para peserta untuk bisa mengedukasi jamaah dan warganya agar pada Pemilu 2024 mendatang bisa menggunakan hak pilihnya dan jangan termasuk Golongan putih alias golput, sebab untuk kegiatan tahapan Pemilu sampai pelaksanaan pemilu Pemerintah telah menganggarkan anggaran sebesar Rp 73 triliun.
Kepada peserta Pemilu baik itu Parpol maupun individu yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota agar tidak melakukan politik uang dan menjauhkan diri dari politik identitas, Pemilu semestinya dijadikan sebagai ajang pemersatu.
Oleh karena itu, tokoh lintas agama diharapkan berperan aktif turut serta memberikan pencerahan kepada jamaah dan ummatnya untuk memperkuat integritas bangsa dan menghargai kemajemukan masyarakat, untuk menghindari terjadinya gesekan di akar rumput, sebab dengan jumlah 262 Bacaleg untuk memperebutkan 25 kursi DPRD itu tentu saja berbagai macam cara akan dilakukan untuk mencuri kursi yang ada, hal ini yang dikuatirkan akan menimbulkan ekses yang tidak diinginkan, maka dibutuhkan antisipasi yang baik.
Sedangkan Kepala Badan Kesbangpol Kota Metro, Rosita mengingatkan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan agar Pimilu berjalan sukses, di mana satu suara menentukan sukses Pemilu.
Terkait Kamtibmas, tambah wanita ayu itu, situasinya sampai saat ini masih aman dan terkendali.
Setidaknya, imbuhnya, ada 6 elemen yang bisa membuat Pemilu bisa berjalan sukses, penyelenggara (KPU, Bawaslu, DKPP), LSM-NGO ormas, Media-Pers, Paslon-Parpol-pendukung, Pemerintah pusat/daerah, dan Aparat keagaman (TNI, Polri, Pol PP, dan Linmas).
Pada saat yang sama, Ketua Bawaslu Kota Metro Badawi Idham mengungkapkan bila jajarannya telah menemukan terjadinya 600 pelanggaran sosialisasi alat peraga yang dilakukan Parpol maupun bakal calon, oleh karenanya dirinya melakukan koordinasi dengan Sat Pol PP Kota Metro untuk menurunkan alat peraga yang ditengarai melanggr tersebut.
Badawi Idham yang baru dilantik 1,5 bulan menjadi Ketua Bawaslu itu juga mengungkapkan bila Provinsi Lampung masuk 10 besar Provinsi yang rawan terjadinya politik uang.
“Provinsi Lampung itu masuk 10 besar kategori rawan politik uang, dimana Lampung ada pada urutan nomor 2, sedangkan untuk Kabupaten Lampung Tengah menduduki nomor 1 dan Kota Metro nomor 2 rawan politik uang,” katanya.
Pernyataan Badawi Idham tersebut tentu saja menjadi sorotan para peserta yang menyatakan sangat memprihatinkan sebagai mana dikemukakan Ustad Harno dari Ponpes Al Abror Metro, Sukimin dari utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro dan Agung dari utusan Ponpes Darul Arkom. (Red/Mis)