Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandarlampung mendatangi Kantor DPRD Lampung.
Mereka menuntut pemerintah membatalkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). HMI menganggap program Tapera menyengsarakan rakyat.
Ketua Umum HMI Cabang Bandarlampung, Mauldan, menyerukan kata-kata menolak program tersebut.
“Kami datang mengunjungi para pimpinan DPRD terhormat. Kami mahasiswa dengan tegas menolak Tapera,” katanya.
Menurutnya, alih-alih menjadi tabungan bagi pekerja, Tapera justru jadi tabungan penderitaan rakyat, Bahkan, program ini memaksa pemerintah memotong paksa gaji rakyat 3,5 persen.
Apalagi di Lampung, angka Upah Minimum Provinsi sangat kecil, bahkan per tahun naik hanya 1,8 persen. “Jika gaji buruh mau dipotong, itu kejam sekali,” tegasnya.
Sekitar satu jam orasi, para mahasiswa menemui perwakilan DPRD Lampung. Wakil Ketua III DPRD Lampung, Yozi Rizal menemui massa aksi damai HMI.
Yozi Rizal mengatakan, pihaknya menerima dan akan segera menindak lanjuti aspirasi mahasiswa. “Kami tampung dan teruskan ke pemerintah pusat,” tegasnya.(Red)