Tulang Bawang Barat Mediatamanew.com – Diduga tidak sinkron antara pihak sekolah dengan komite menjadi pemicu penerapan anggaran dana BOS di SD Negeri 2 Gilang Tunggal Makarta tidak terealisasi dengan baik, saat ini murid belajar lesehan karena tiga gedung kelas sudah urgent tidak bisa dipergunakan lagi, sehingga siswa tidak konsentrasi menerima pembelajaran. Informasi ini didapat dari masyarakat setempat.Kamis (20/2/2025)
Narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya adalah masyarakat setempat mengeluh, “jadi keluhan kami, ketika kami mau bicara sama pihak sekolahan tidak ada respon apapun dari kepala sekolah karena kepala sekolah tidak stanby masuk sekolah hanya siang jarang masuk dipagi hari. Anak-anak sekarang belajar lesehan di mushola, ruang perpustakaan sangat urgen dan memprihatinkan sekali sampai anak-anak tidak maksimal untuk belajar ,”keluhnya
Jika tersentuh oleh dana BOS narasumber yakin bangunan seburuk apapun tidak akan roboh pembangunan cuma melihat ban mobil didepan untuk pagar didepan sekolahan, “bukannya diperindah seolah-olah malah kaya tempat nambal ban sekolahan itu, bukannya merehab yang sudah roboh entah sedikit demi sedikit perbulan ataupun pertahun bagaimana caranya kalau itu diterapkan dengan benar dari dana BOS saya yakin sekolahan tidak akan ambruk seperti itu, Sementara kalau saya lihat jumlah siswa sampai sekarang ini kurang lebih 180 siswa. “Ujarnya.
Lanjutnya, “Bangunan Impres sudah lama sejak tahun 1982 diperbaiki tahun 2007 sampai sekarang tidak ada perbaikan dan menurut informasi kepala sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan berkali-kali itu menurut informasi kepala sekolah itu sendiri tapi komite tidak pernah menandatangani proposal apapun bahkan menurut cerita dia dari bibir ke bibir dia sudah bawa uang untuk sebagai pelicin, entah membawa uang kesiapa untuk membawa proposal tersebut tapi sampai saat ini tidak ada respon entah itu uang dari dana BOS yang untuk dipergunakan ceritanya seperti itu. “Keluhnya.
Narasumber ini melanjutkan kembali ceritanya, “faktanya tidak ada respon sehingga kami mengajukan melalui pemerintah setempat Alhamdulillah pihak Kecamatan Lambu kibang direspon lalu Kecamatan Lambu kibang mengajukan ke Pemerintah Kabupaten disitu Alhamdulillah oleh Pemerintah Kabupaten direspon melalui BAZNAS kami punya rencana bersama BAZNAS untuk dibangun kami menunggu setelah perencanaan deal dengan wali murid. “Pungkasnya.
Saat ditemui dikediaman rumahnya Jailani dahlan kepalo Tiyuh Gilang Tunggal Makarta menjelaskan ,”kami sudah usulkan ke Pemerintah daerah sudah berkali-kali, melalui DPRD Kabupaten Tubaba sudah terus ada tanggapan dari BAZNAS rencananya ditahun ini mau dibangun oleh BAZNAS dengan dana 60% sedangkan yang 40%di serahkan kepada pihak sekolah tetapi biayanya belum terkumpul berbagi dengan infak dari masyarakat wali murid. tahun ini mau diperbaiki oleh pihak BAZNAS. Saya belum bisa menyikapi terkait dana desa yang dialokasikan saya tidak berani disitu ada aturannya untuk mengucur dana kesekolah. “Ujar Kepalo Tiyuh Gilang Tunggal Makarta. (Jhn)