Tulang Bawang Barat Mediatamanew.com– Sejumlah orang tua siswa di SMA Negeri 3 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, mengeluhkan dugaan perlakuan tidak adil dari pihak sekolah terhadap anak-anak mereka yang belum mampu membayar sumbangan pendidikan. Mereka menyebut siswa yang menunggak diancam tidak boleh mengikuti ujian dan bahkan dikenai hukuman fisik berupa setrap (berdiri di depan kelas).
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa anaknya enggan bersekolah karena takut mendapat perlakuan semacam itu. “Anak saya tidak mau ke sekolah karena takut disetrap oleh Ibu S, yang menarik iuran. Sudah dua sampai tiga kali seperti itu. Kalau tidak membayar, tidak boleh ikut ulangan. Kalau ada perjanjian pelunasan, baru boleh ikut ujian,” jelasnya.
Wali murid lainnya, berinisial G, mengaku sedang mengalami kesulitan ekonomi. “Saya sebenarnya sanggup bayar, tapi kondisi sekarang sedang sulit. Saya cuma minta waktu untuk bisa mencicil,” ujarnya.
Hal senada disampaikan wali murid berinisial A. Ia menyebutkan bahwa anaknya memiliki tunggakan sebesar Rp950.000 dan baru mampu mencicil Rp400.000. “Gimana enggak macet bayarnya? Cuaca buruk, ekonomi juga lagi sulit,” katanya.
Para orang tua juga mempersoalkan pungutan lain di luar sumbangan rutin, seperti iuran sebesar Rp100.000 untuk pembangunan sumur bor dan Rp100.000 untuk pembangunan pagar sekolah pada tahun anggaran 2024. Pihak sekolah beralasan, pembangunan tersebut dilakukan demi kebutuhan bersama dan keamanan, setelah sebelumnya terjadi aksi pencurian di lingkungan sekolah.
Untuk menggali informasi lebih lanjut, awak media mendatangi Ketua Komite Sekolah, H. Haidar, di kediamannya di Tiyuh Penumangan Lama. Namun, ia menolak memberikan keterangan detail. “Tanya saja langsung ke sekolah, saya sedang sakit. Saya tidak pernah minta biaya apapun dari pihak sekolah. Coba tanya ke bendahara,” ujarnya singkat.
Konfirmasi juga dilakukan kepada salah satu guru berinisial S, namun yang bersangkutan meminta agar awak media langsung menghubungi pihak sekolah.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak SMA Negeri 3 Tulang Bawang Tengah terkait dugaan pungutan dan perlakuan terhadap siswa yang belum melunasi sumbangan.(jhn)