Beranda Tulang Bawang Barat Diduga Enam Bulan “Bocor”, Tetes Tebu Perusahaan Disedot di Jalanan Tubaba: Sopir...

Diduga Enam Bulan “Bocor”, Tetes Tebu Perusahaan Disedot di Jalanan Tubaba: Sopir Berkelit, Warga Geram

46
0
BERBAGI

Tulang Bawang Barat-Mediatamanew.com- Dugaan praktik penyedotan tetes tebu dari mobil tangki di Lampung kembali mencuat. Kejadian yang terekam kamera warga pada 28 November 2025 memunculkan tanda tanya besar: berapa banyak kerugian perusahaan yang sudah terjadi selama ini?

Peristiwa bermula ketika dua unit mobil tangki bernomor lambung 12 dan 41 melintas di wilayah Tiyuh Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dalam video yang beredar, sopir mobil tangki nomor 12 tampak naik ke atas tangki dan menyedot cairan diduga tetes tebu menggunakan selang, lalu mengalirkannya ke derigen berkapasitas 35–40 liter.

Derigen Misterius Mengalir ke Gudang

Keanehan ini membuat warga mengikuti jejak derigen-derigen tersebut. Ternyata, derigen dibawa masuk ke sebuah gudang yang di depan bangunannya terpasang papan bertuliskan “Koperasi Pakan Hewan”.
Saat warga memeriksa ke dalam, ditemukan sekitar 50 derigen berisi tetes tebu, serta satu mobil pikap Grand Max putih BE 8808 FR bermuatan lima drum plastik 250 liter, diduga berisi bahan serupa dan siap diangkut keluar.

Temuan ini menimbulkan dugaan kuat adanya kebocoran tetes tebu yang merugikan PSMI, gudang Aman Jaya, dan Koperasi Gatam.

Warga dan TNI Hentikan Mobil Tangki

Warga kemudian menghubungi Iw, anggota TNI yang ditugaskan mengawasi armada Koperasi Gatam yang melintas di wilayah Tubaba. Atas kesepakatan, kendaraan dihentikan bukan untuk ditahan, melainkan untuk dimintai keterangan.

Namun, kedua sopir awalnya menyangkal. Mereka berdalih bahwa cairan yang disedot adalah “air pembersih tangki”.
Alasan ini segera dimentahkan warga karena air dari proses menguras tangki semestinya keluar dari lubang bawah, bukan disedot dari bagian atas seperti dalam video.

Pengakuan Berubah-Ubah, Alibi Kian Janggal

Saat dikonfirmasi 30 November 2025, salah satu sopir akhirnya berkata,
“Aku mengakui kalau memang ada barang bukti atau saya menurunkan barangnya. Derigen yang di gudang itu titipan, sekitar 41 derigen.”

Keterangan sopir semakin diragukan setelah pernyataan Erwin, warga sekitar gudang, yang menyebut bahwa setiap hari ada lima drum masuk pagi dan lima drum sore.
Namun, sopir justru mengaku bahwa tetes tebu itu “dititipkan” oleh seseorang bernama Rozi, sosok tak dikenal yang kini “tidak bisa dihubungi”.

“Keuntungan saya cuma dikasih rokok karena cuma dititipkan,” kilah sopir, yang semakin membuat warga bingung sekaligus curiga.

Ada Tekanan agar Mobil Dilepas?

Usai kendaraan dibawa ke Koramil setempat untuk dititipkan sementara, salah satu sopir menghubungi seseorang yang mengaku bernama Eko, yang mengklaim berasal dari Korem dan meminta agar mobil “tidak ditahan”.

Warga menegaskan bahwa kendaraan tidak ditahan, melainkan dihentikan untuk klarifikasi dugaan pencurian yang sudah berlangsung sekitar enam bulan.
Bahkan, menurut penadah yang sudah dikonfirmasi, penyedotan terjadi seminggu dua kali, bahkan tiga kali tergantung permintaan.

Yang membuat situasi makin janggal, Eko kemudian berkata:
“Saya perintah Pak Arif. Saya sipil, bukan tentara.”

Pernyataan ini bertolak belakang dengan pengakuan awal yang mengaku dari Korem, sehingga semakin menimbulkan tanda tanya besar tentang siapa yang sebenarnya melindungi praktik ilegal ini.

Warga Menuntut Penegakan Hukum

Warga bersama pengawas armada, Iwan, menegaskan bahwa yang dilakukan hanyalah tindakan koordinatif untuk menghentikan dugaan kerugian perusahaan yang dinilai sudah terlalu lama dibiarkan.

Hingga kini, masyarakat menunggu kejelasan dari pihak terkait mengenai:

siapa aktor utama di balik kebocoran tetes tebu ini,

apa motif sebenarnya,

serta mengapa praktik ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan tanpa terdeteksi pihak perusahaan.

Kasus ini masih terus berkembang, dan masyarakat Tubaba berharap agar pihak berwenang bertindak tegas tanpa pandang bulu.(Jhn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here