Metro, Mediatama new.com
Kapolres Metro Lampung AKBP. Retno Prihawati, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi sejumlah personelnya melakukan kunjungan kerja dan bersilaturahmi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Selasa (2/2/2021).
Kedatangan Kapolres Metro itu disambut Ketua Cabang NU Metro, KH Ali Komarudin dikediamannya komplek Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat yang diasuhnya.
Turut menyambut Kapolres dalam kesempatan itu Wakil Rois, KH Jamal Idrus, Katib KH Zamroni Ali, Wakil Ketua Kiai Abdullah damn H Rudi Hartono, Sekretaris H Syahro, Wakil Sekretaris H Sukiman dan H Joko Suroso, Bendahara H Abdul Manaf, Sekretaris LP Ma’arif ustad Agus Setiawan dan Rektor IAIM NU Metro, Dr Mispani Ramli.
Kapolres dalam kesempatan itu mengungkapkan ingin menjalin komunikasi yang baik dengan PCNU Metro dalam upaya bersama menjaga Kamtimas yang saat ini sudah berjalan relatif baik.
Kapolres juga memintak agar PCNU Metro bisa bersinergi dalam pencegahan covid-19 yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan hilang, sebaliknya justru kasus di Metro terus mengalami peningkatan.
Kapolres juga menyampaikan bila ada kebijakan Pemerintah Kota Metro bersama unsur Forkopimda agar dalam kurun waktu 2 bulan kedepan ormas dan masyarakat umum tidak melakukan kegiatan pengerahan massa dalam jumlah besar termasuk hajatan yang mengundang dalam jumlah besar, hal itu dilakukan dalam upaya mencegah dan mutus rantai penyebaran virus Corona.
“Kami mengajak PCNU Kota Metro dan para Ulama dan Kiai semua untuk saling bersinergi dalam upaya menjaga Kamtibmas dan mencegah penyebaran covid-19, tetap jaga jarak, dan cuci tangan, karena sampai saat ini kasusnya terus meningkat untuk itu kami Mintak agar tidak melakukan kegiatan yg mengumpulkan masa dalam jumlah banyak, paling banyak hanya 50 orang, silahkan menggelar hajatan yang mau menikahkan putranya tapi tidak boleh lebih dari 50 orang, sebab kalau melanggar akan kami bubarkan, kami sudah siapkan satu regu yang berjaga di halaman masjid Taqwa”, katanya seraya menawarkan bahan baku pembuatan sabun cuci tangan.
Wakil Rois KH Jamal Idrus menanggapi ajakan Kapolres mengungkapkan bila PCNU selalu siap dan tidak meragukan keberadaan PCNU, karena keterlibatan kader-kader NU baik sebelum kemerdekaan sampai saat ini sudah teruji.
“Tentu kami sangat mendukung kebijakan untuk menciptakan Kamtimas dan penyebaran Covid-19”, katanya.
Sementara Ketua Tanfifliyah PCNU Metro, KH Ali Komarudin menyampaikan bila salah satu nilai yang dipegang oleh NU adalah mempertahankan nilai yang lama yang masih baik dan menerima nilai baru yang lebih baik. Idiom ini dalam bahasa Arabnya dikenal dengan al mukhafadhutu ala kodimissholeh wal akhdu bil jadidi wal aslah.
Karena selalu berakar pada tradisi inilah yang menyebabkan NU seringkali disebut sebagai organisasi tradisional. “NU dalam berdakwah berusaha mengislamkan tradisi masyarakat. Ini yang seringkali disalahartikan oleh golongan wahabi dengan bid’ah,” ungkapnya.
Sejumlah tradisi seperti tahlilan atau yasinan merupakan upaya Islamisasi nilai-nilai dari lokal. Para ulama NU beranggapan bahwa ini tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan hadist sementara golongan wahabi menganggapnya bi’dah yang harus dihindari karena tidak ada di Qur’an dan hadist. Penerimaan NU terhadap nilia-nilai baru diantaranya adalah adanya upaya modernisasi sekolah dan pesantren agar bisa berkembang sesuai dengan kondisi saat ini. (Joko)