Metro,Mediatama News.com.
Walikota Metro, Akhmad Pairin mengajak kepada warga jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) khususnya dan umumnya warga Kota Metro untuk terus mewaspadai serangan nyamuk Demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini kasusnya terus meningkat.
Ajakan tersebut di sampaikan pada saat memberi sambutan pada acara puncak Hari Lahir (Harlah) NU ke-94 dan Pelantikan Pengurus Cabang NU Kota Metro masa khidmat 2020-2025 di kampus Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM) Metro di Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara, Kamis (13/02/2020).
Dihadapan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Aqil Siroj, MA dan Ketua Wilayah NU Provinsi Lampung, Prof Dr KH Muhammad Mukri, MAg, dan ribuan kader dan jamaah NU, Pairin selain mengucapkan selamat kepada PCNU yang baru dilantik juga mengungkapkan pada musim penghujan ini, masyarakat Kota Metro selain dihadapkan kondisi banjir pada sebagaian wilayah juga dihadapkan dengan adanya kasus berjangkitnya DBD yang menyerang warga Kota Metro.
“Saya mohon maaf kepada warga yang terkena banjir belom bisa maksimal menanggulangi, kami sudah rapat untuk menanggulangi, tapi pada satunsisi nggak bisa menolak banjir. Di musim penghujan ini saya mintak dan mengajak semua warga khussusnya warha NU untuk mewaspadai serangan DBD, cara mengatasinya melalui pencegahan, sebab kalau pengobatan tinggal 2 sembuh atau mati, maka mari cegah,” katanya.
“Sampai bulan April mendatanh, kita harus tetap selalu waspada karena masih rawan terjangkit DBD, di mana sampai pertengahan Februari ini sudah ada 145 kasus warga yang sakit demam virus dimana 80 kasus diantaranya positif terkena DBD dan satu diantaranya meninggal,” tambahnya.
Bahkan untuk membangkitkan rasa waspada akan bahaya DBD tersebut, Pairin secara khusus memberikan meminta kepada salah seorang jamaah yang tahu singkatan 4 M sebagai langkah mencegah penyebaran DBD dan berjanji akan memberikan bonus.
Atas permintaan Walikota itu, salah seorang anggota Muslimat NU tampil memberanikan diri menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut 4M yaitu menguras tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali, mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes, menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat perindukan nyamuk, dan memantau jentik secara rutin, atas jawaban itu Walikota pun memberikan bonus yang dijanjikan dengan memberinya uang sebesar Rp 500 ribu. (Yli))