Kaum perempuan tidak mau hanya diam dalam Pilwakot Bandar Lampung 2020. Mereka menjadi sorotan, khususnya kaum emak-emak.
Keterlibatan emak-emak dalam politik tidak lepas dari keinginan mereka ikut terlibat dalam pembangunan daerah khususnya dibidang pemberdayaan ekonomi perempuan. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mereka tak mau hanya berpangku tangan berdiam diri menyaksikan dinamika politik.
Berdasarkan pengakuan Emak Elli warga Kota Karang, Emak-Emak bandar Lampung kurang di berdayakan dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, program-program pemerintah belum menyentuh sampai lapisan bawah, atau tetapnya tidak tepat sasaran.
Harapannya dengan adanya pemimpin baru di Kota Bandar Lampung, Pemerintah dapat mengimplementasikan program pemberdayaan ekonomi perempuan yang menyentuh lapisan bawah serta tepat sasaran, sehingga perempuan rumah tangga dapat membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehingga meningkatkan daya beli keluarga.
Berbeda dengan Mak Ratih warga Way Halim, Mak ratih mengaku sangat mengidolakan sosok Rycko Menoza lantaran ia percaya kota Bandar Lampung membutuhkan sosok seperti Rycko, sikap tegas, berwibawa serta masih memiliki jiwa fisik yang muda, sehingga membuatnya yakin bahwa Bandar Lampung Baru akan terwujud.
Rycko Menoza juga mengharapkan agar pada Pilwakot Bandar Lampung nanti emak-emak bersedia memberikan suara serta doanya, agar nanti jika terpilih menjadi walikota Bandar Lampung Ia diberikan kekuatan untuk mengabdi. Beliau memiliki program pembedayaan ekonomi perempuan yang sasarannya adalah emak-emak yang berapa di Bawah Garis Kemiskinan, guna meningkatkan daya beli emak-emak di kota bandar lampung.(muh)