Metro, Mediatamanew.com
Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlatul Qur’an yang diasuh oleh Drs KH Ali Komarudin MM Al-Hafidz, saat ini mengalami kemajuan sangat pesat.
Pasalnya, kemajuan pesat itu bisa dilihat dengan keberhasilan Pondok pesantren tersebut mendirikan 4 cabang Ponpes Roudlatul Qur’an pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang siap menerima santri baru.
“Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an yang berada di Kelurahan Mulyojati 16 C Metro Barat itu, kini sudah punya 4 cabang Pondok Pesantren yaitu pondok Pesantren Roudlotul Qur’an I di Jl. pesantren 16 b Krajan Metro Barat, Roudlotul Qur’an II khusus anak-anak di 12B Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, Roudlotul Qur’an III di Cupit Urang Kecamatan sekampung Kabupaten Lampung Timur, Roudlotul Qur’an IV di Jl. Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan”, terangnya, Kamis (17/12/2020).
Bahkan pada tahun ajaran baru mendatang di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an I 16 B Krajan Metro Barat akan dibuka program eklusif atau kelas premium yang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah ke atas, hal itu lantaran biaya yang harus dibayarkan santri lebih besar namun juga didukung dengan fasilitas yang sangat baik.
“Tahun ajaran baru mendatang, kita buka program eklusif yang kita beri nama Roudlotul Qur’an I kampus tamaddun, dengan tenaga pendidik yang memiliki kualitas yang mumpuni, Roudlatul Qur’an I siap bersaing dengan Pondok Pesantren lain di Lampung”, jelasnya.
Pengertian Tamadun, jelasnya Kiai Ali, ialah himpunan ilmu pengetahuan, syariat, peraturan tradisi dan moral yang menunjukkan keadaan pemikiran, ekonomi, akhlak, politik, kesenian dan seluruh kehidupan.
Lebih lanjut, Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Metro 3 periode itu juga menjelaskan khusus di Roudlatul Qur’an I system pengajaranya lebih modern dan akan didukung dengan sejumlah fasilitas yang sangat memuaskan meliputi ruang kelas ber-AC dilengkapi LCD Proyektor, Gedung asrama ber-AC, ruangb kamar ber-AC yang diisi 4 – 6 santri lengkap dengan ranjangnya dan kamar mandi. Sarana olah raga futsal dan basket, makan yang disajikan secara prasmanan 3 kali sehari, dan laundry seragam.
“Mulai saat ini kami sudah buka pendaftaran penerimaan santri baru tahun ajaran 2021/2022, dan mulai tahun ajaran mendatang Ponpes Roudlatul Qur’an mulai membuka program eklusif/premium yaitu program kelas khusus yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas, hal ini perlu kami sampaikan supaya khalayak tahu kalau di Pesantren kami sudah ada program kelas unggulan untuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Meski demikian kami tetap memberikan ruang bagi masyarakat menengah kebawah”, katanya.
Bagi calon santri di kelas premium ini dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 300 ribu, infaq bangunan sebesar Rp 10 juta, sarana dan prasarana Sekolah dan pesantren Rp 6 juta, kegiatan belajar mengajar Tp 2 juta, syariah untuk bulan Juli sebesar Rp 2 juta.
Selain biaya tersebut setiap santri wanita baik tingkat SMP maupun SMA dikenakan biaya perlengkapan sebesar Rp 1.236.000 yang meliputi pembelian Al Qur’an Kddus, jilbab pondok, mukena panjang, sepatu, buku-buku pondok, bahan batik pondok, bahan Pramuka, launch box. Sedangkan untuk santri laki-laki dikenakan biaya perlengkapan sebesar Rp 1.070.000 untuk keperluan sebagaimana keperluan santri putri kecuali jilbab pondok dan mukena panjang.
Sementara itu, terkait proses pembelajaran Ada beberapa program pendidikan yang dicanangkan meliputi program Tanfidlul Qur’an yaitu program takhasus bagi yang memiliki kemauan dan kemampuan menghafal Al Qur’an.
Kemudian, tambahnya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sekolah berbasis pesantren yang memadukan dua system yaitu pendidikan umum dan pendidikan diniyah yang mengedepankan kemampuan peserta didik dalam menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab serta tehnologi.
Dalam kesempatan itu Kiai Ali juga menjelaskan bila Pesantren yang diasuhnya itu dikelola oleh para para praktisi pendidikan yang baik dan berkualitas.
“Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an yang kami asuh dikelola oleh praktisi pendidikan yang berpengalaman dan didukung tenaga pengajar yang berkualifikasi S1,S2, dan S3 yang sesuai dengan disiplin ilmu binaanya, juga alumni Perguruan Tinggi yang memiliki kompetensi dan profesional tinggi dibidangnya”, ujarnya.
Semua sarana dan prasarana serta tenaga pendidik yang mumpuni itu dalam upaya mewujudkan visi pondok pesantren yaitu menciptakan insa berkualitas tinggi dalam kecerdasan, keimanan, dan ketaqwaan dengan menerapkan prinsip tawadun, yaitu keilmuan dan tehnologi, berkarakter dan berbudaya sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.
Dimana, imbuhnya, visi tersebut dijabarkan ke dalam 3 Missi yaitu menjadi penyiar sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi, mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inovatif, proaktif, dan mempunyai landasan keimanan dan ketaqwaan yang tinggi.
Disamping itu juga untuk mengembangkan Intellegensi Quotient (IQ) Emotint Quontient (EQ), dan Speritual Quontient (SQ) peserta didik secara utuh dan berkembang. Dan menjadi lembaga pendidikan yang dapat menumbuhkembangkan minat, bakat, potensi peserta didik dalam upaya meraih prestasi pada tingkat nasional maupun internasional.
Lebih lanjut Kiai Ali, menjelaskan para peserta didik baru yang ingin mendaftarkan diri bisa langsung di Kantor Pusat Jl. Pratama Praja Mulyojati 16c Metro Barat.
Bisa juga di Ponpes Roudlatul Qur’an I di Jl Pesantren Kranjan 16B Metro Barat atau Roudlatul Qur’an 2 yang beralamat di Jl. Buton 12B Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian di Roudlatul Qur’an 3 Jl. KH Hasyim Hasbullah (Cupit Utang) Kecamatan Sekampung Kab. Lampung Timur dan bisa juga di Roudlatul Qur’an 4 Jl Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kab. Lampung Selatan.
“Tujuan kami menjadikan lembaga pendidikan berbasis Pondok Pesantren dalam menjaga Al Qur’an sebagai kalam Ilahi yang syarat akan disiplin ilmu dengan meningkatkan pengetahuan dan keilmuan kepada para santri sekaligus memiliki karakter yang kuat dan tangguh dalam menyeimbangkan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi masyarakat Indonesia agar dijadikan sebagai pedomana dan pandangan hidup”, tutupnya. (Joko)
