Metro, Mediatama
Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Metro menggelar rapat internal membahas terkait dengan akan berakhirnya masa kepengurusan GOW periode 2016–2021, Selasa (30/03/2021).
Rapat internal yang berlangsung di kediaman Ketua GOW Siti Aisyah Djohan di jalan Gabus Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur itu di pandu oleh wakil ketua I bidang Organisasi Megasari dan dihadiri oleh Ketua Ikad dr.Tristyowaty, ketua Bundo Kandung Agustina Soeradi, ketua IBI Rochayani, ketua IGTKI Feri Sulistyowati, dan seluruh ketua- ketua organisasi yang tergabung di GOW Kota Metro.
Dalam rapat tersebut memutuskan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) GOW Kota Metro akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri dengan pertimbangan saat ini masih kondisi pandemi Covid-19.
Selain itu juga di sepakati akan melaksanakan kegiatan hari Kartini yang akan dilaksanakan di tengah-tengah bulan suci ramadhan 1442 H dalam bentuk Seminar, bakti sosial dan ziarah ketaman makam pahlawan Kota Metro.
“Mengingat masih kondisi pandemi Covid-19 peringatan Hari Kartini tidak kita lakukan secara srimonial tetapi dengan melakukan kegiatan seminar yang mengambil tema tentang Eksistensi Perempuan di Era Covid-19”, ujar ketua GOW Siti Aisyah Djohan yang saat ini menjabat sebagai kepala dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Metto
Dalam kesempatan itu Siti Aisyah Djohan juga menyampaikan bahwa di Musda mendatang dirinya tidak akan mencalonkan diri menjadi ketua, hal tersebut di lakukan agar dapat merasakan penyegaran dengan nuansa baru di bawah kepemimpinan ketua GOW yang baru .
Dia juga mengajak kepada seluruh organisasi wanita di Kota Metro untuk mendukung siapapun yang nantinya akan terpilih menjadi ketua GOW serta bisa bersatu seiring sejalan sehingga kita secara bersama-sama dapat melaksanakan program yang di canangkan oleh Pemerintah Kota Metro.
“Siapapun yang nanti akan terpilih menjadi ketua GOW Kota Metro harus kita dukung, kita beri kesempatanlah kepada yang lain untuk menjadi ketua GOW Metro supaya ada nuansa baru”,, ucap wanita cantik yang biasa di penggil dengan sebutan mami Djohan mengahiri sambutanya (Joko)