METRO – Trader Kampungan menggelar aksi sosial bagi warga kurang mampu di Bumi Sai Wawai. Dimana sebanyak 600 paket bantuan sembako senilai Rp 75 ribu dibagikan kepada warga kurang mampu di 5 kecamatan.
Komando Trader Kampungan sekaligus Founder PT. Nestro Saka Wardhana Dicky Kusuma Whardhana menerangkan, bantuan ini bentuk kepedulian anggota Trader Kampungan terhadap sesama. Terlebih menjelang Idul Fitri di tengah masa pandemi yang sangat sulit dilewati.
“Pembagian kita lakukan selama dua hari, hari ini kita bagikan di Kecamatan Metro Selatan dan Barat, besok Kecamatan Timur, Utara, dan Pusat. Penerima pun terlebih dulu kami data melalui anggota yang tersebar di semua kecamatan. Insya Allah tepat sasaran,” jelasnya disela pembagian di Kecamatan Metro Selatan, Senin (3/5/2021).
Dicky menerangkan, aksi sosial ini bukan kali pertama dilakukan Trader Kampungan, sebelumnya Trader Kampungan juga melakukan kegiatan sosial penyemprotan disinfektan dan fogging di Kota Metro. Pun Trader Kampungan setiap dua hari rutin berkeliling membagikan makanan gratis.
“Berdirinya Trader Kampungan semata-mata untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan dalam bentuk apapun, baik berbagi makanan gratis, pembagian masker di jalan, bantuan penyemprotan nyamuk DBD. Di masa pandemi Covid-19 ini kita melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum, bahkan kita menyediakan bilik disinfektan untuk para warga yang membutuhkan dalam kegiatan hajatan,” jelasnya.
Trader Kampungan juga sudah mengirimkan 5 bilik disinfektan ke 5 kantor kecamatan di Kota Metro untuk dimanfaatkan di masa pandemi. Ia menegaskan, bahwa Trader Kampungan berdiri untuk membantu masyarakat dalam semua kegiatan sosial, karenanya jangan sungkan untuk meminta bantuan Trader Kampungan.
“Jadi jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kami dalam kegiatan sosial, baik yang dilakukan masyarakat sendiri, pemerintah dan swasta. Kami hanya mohon doa agar dapat segera membangun rumah makan gratis di Kota Metro secepatnya,” imbuhnya.
Dicky menjelaskan, Trader Kampungan adalah komunitas para trader Forex atau biasa dikenal jual beli mata uang asing/valuta asing (valas) di Kota Metro yang bermarkas di 29 Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara. Di Indonesia, member Trader Kampungan sekitar 600 orang, sementara di Kota Metro sekitar 200 anggota.
“Sumber dana kegiatan sosial kami didapat dari suka rela semua member. Dimana secara kebetulan member Trader Kampungan ini melakulan trading tanpa harus pintar menganalisa pasar karena menggunakan robot trading yang dimiliki PT.NSW untuk mendapatkan profit 10% sampai dengan 30% setiap bulan dari modal, dan jangan khawatir dana kami halal karna trading forex ini sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang perdagangan valuta asing, ini pada prinsipnya boleh,” tukasnya. (rls/red)