Beranda Kota Metro Soal Pemasangan Bendera Merah Putih Terbalik Di Rumah Dinas Walikota DPRD Metro...

Soal Pemasangan Bendera Merah Putih Terbalik Di Rumah Dinas Walikota DPRD Metro Angkat Bicara

198
0
BERBAGI

Metro, Mediatamanesws.com

Beredarnya potret bendera kebangsaan Republik Indonesia yang terbalik di Rumah Dinas (Rumdis) Walikota Metro yang sempet viral membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota setempat angkat bicara.

Wakil Ketua I DPRD Kota Metro, Basuki mempertanyakan pola rekrutmen personel Polisi Pamong Praja (Pol-PP) yang akan ditempatkan untuk mengamankan aset negara.

Basuki bahkan menilai, potret bendera merah putih yang terbalik dan viral tersebut bukanlah sekedar kelalaian biasa. Ia bahkan mempertanyakan lebih dalam terkait dengan pola rekrutmen personel.

“Yang kita lihat apakah kelalaian ini sekedar kelalaian biasa, dan yang menjadi perlu dipertanyakan ialah bagaimana pola rekrutmennya, bagaimana pola pelatihannya, bagaimana wawasan kebangsaannya, karena harusnya ketika latihan dasar sebelum terjun menjadi personel Pol-PP hal-hal itu sudah ditanamkan,” ucapnya Senin (12/09/2022).

Basuki juga menjelaskan bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur berbagai hal yang salah satunya pada Pasal 35 disebutkan bahwa Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

Karena undang-undang mengatakan bahwa kain merah dan kain putih yang disatukan maka namanya adalah sang merah putih. Dan sang merah putih itu sesuatu yang sakral, yang harus dihormati. Apakah pelatihan saat rekrutmen personil sudah sampai pada tahap ini, dan itu kewajiban pemerintah,” tegasnya.

“Kemudian pertanyaannya adalah apakah pemerintah sudah memenuhi kewajiban rekrutmen dan pelatihan yang baik, sehingga kemudian menghasilkan personil yang betul-betul siap untuk menjaga aset-aset pemerintah,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menerangkan bahwa dalam proses pengibaran bendera merah putih telah memiliki prosedur tetap (Protap). Sehingga jika terjadi kesalahan seperti posisi Bendera yang terbalik, petugas yang memasang wajib membenahi sebelum ditinggalkan.

“Sebenarnya kita memaklumi bahwa bisa saja terjadi kesalahan, tetapi sebenarnya menaikkan bendera itu ada protapnya. Dimana bendera sudah naik dan diikat harus dilakukan penghormatan. Menaikkan bendera itu ada protapnya, dinaikkan oleh tiga orang, jadi tiga orang itu yang satu menali, yang satu penarik, dan yang satunya lagi yang mengibarkan bendera, sehingga mengetahui jika terbalik atau tidak,” jelasnya.

Anggota DPRD dari Dapil Metro Timur itu juga mempertanyakan tentang protap yang harusnya dijalankan saat mengibarkan bendera kebangsaan Republik Indonesia, merah putih.

Apapun kondisinya, bahkan ketika sudah di atas itu baru ketahuan terbalik maka harus diturunkan lagi dan diperbaiki. Lalu kan itu ada penghormatan, ketika hormat itukan pasti terlihat juga. Masalahnya adalah, apakah protap pengibaran bendera ini dilakukan, itu yang dipertanyakan,” kata Basuki.

Tak hanya persoalan pola rekrutmen Pol-PP dan protap pengibaran bendera, Basuki juga mempertanyakan persoalan gaji para personel yang bertugas menjaga aset negara.

“Pertanyaan berikutnya apakah personel yang bertugas ini sudah diapresiasi dengan cukup, sudah dibayarkan honornya yang memadai menurut peraturan. Kalau dia ASN, apakah dia mendapatkan tunjangan yang cukup, baru kita bisa memaksakan kinerja terbaiknya,” bebernya.

“Ini bukan soal maaf-maafan, ini untuk koreksi kita bersama. Bayangkan, pasang bendera saja terbalik dalam waktu yang lama. Bagaimana jika terjadi kerusuhan, bagaimana kemudian mengamankan aset yang ada di Kota Metro,” tambahnya.

Meskipun begitu, Basuki juga menyebut bahwa terbaliknya pemasangan sang merah putih di Rumdis Walikota Metro bukan murni kelalaian personel Pol-PP di Lapangan.

“Tapi sungguh, ini tidak dapat dikatakan bahwa ini murni kesalahan regu yang bertugas, tidak. Ini untuk koreksi kita bersama, koreksi bagaimana merekrutnya, melatihnya, menempatkannya dan memberikan apresiasinya apakah sesuai dengan yang seharusnya,” pungkas Basuki. (Jo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here