Beranda Kota Metro Lantik Pengurus MWC NU Metro Utara, Rais PCNU KH Zakaria Ahmad Ajak...

Lantik Pengurus MWC NU Metro Utara, Rais PCNU KH Zakaria Ahmad Ajak Berjuang dan Bimbing Umat

111
0
BERBAGI

Metro, Mediatamanews.com

Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro KH Zakaria Ahmad, BA mengajak kepada seluruh Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWCNU) dan Pengurus Ranting di Kecamatan Metro Utara untuk bersama-sama berjuang dan membimbing umat.

Hal itu dikemukakannya pada saat memberikan tausiyah usai melantik Pengurus MWCNU dan Pengurus Ranting se-Kecamatan Metro Utara yang juga dikemas dengan acara peringatan Harlah NU ke-102 di Pondok Pesantren Ma’arif Metro Kelurahan Purwosari, Minggu (2/2/2025) malam.

“Mari Pengurus MWC dan Pengurus Ranting yang baru dilanti bersatu berjuang bersama-sama membimbing ummat, dan semoga Pengurus yang baru dilantik diberi kekuatan dan hidayah bisa berjuang maksimal membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Watoniyah dan ukhuwah Basyariah”, ajaknya.

Hadir mendampingi Buya Zakaria dalam kesempatan itu, Katip PCNU Dr H Mispani, Ketua PCNU Metro, Kyai Ismail, S.Ag, MM bersama sejumlah jajarannya, Ketua MWCNU Metro Pusat, H Supriyanto, Ketua MWCNU Metro Timur Kyai Nurohmat, Ketua MWCNU Metro Selatan Kyai Marhaban, dan ratusan kader serta warga NU mulai Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan Pengurus Lembaga.

Sedangkan yang dilantik mencapai puluhan orang untuk Rais Syuriah MWCNU masih dijabat Kyai Abdul Hamid untuk periode kedua, demikian pula Ketua Tanfidliyah juga masih dijabat Kyai Mufid Arsyat.

Selain itu, Ketua MUI Kota Metro itu juga mengupas sejarah bagaimana KH Wahab Hasbullah bersama sejumlah Kyai khos lainya berjuang melalui diplomasi menggagalkan rencana Wahabi melakukan pembongkaran makam Rosulullah dan sahabat Abu Bakar dan Umar yang berada di komplek Masjid Nabawi yang dikenal dengan Komite Hijaz, dimana pada akhirnya perjuangannya tersebut dikabulkan Raja Arab Saudi sehingga sampai hari ini makam Rosulullah masih bisa dilihat setiap ummat Islam yang berziarah di Kota Madinah.

Buya juga berpesan kepada Ketua PCNU Metro Kyai Ismail agar berupaya menjaga aset Perkumpulan dengan sebaik-baiknya, sehingga aset tidak berpindah menjadi milik pribadi.

“Sambutan Ketua PCNU Ismail tadi yang mengatakan ada monumen sejarah di Metro Utara yang ada sebelumnya dirinya lahir yaitu MINU, saya teringat saat menjabat Ketua PCNU tahun 2000 lalu memang MINU ini sudah eksis, dulu saya sering diundang untuk pengajian, tetapi sejak saya tidak menjabat tidak pernah diundang lagi, jaga aset NU dengan baik, dulu di Deket irigasi yang mau masuk ke Pasar itu ada kantor NU, sekarang hilang untuk berdagang, jangan lagi ada aset NU yang beralih menjadi milik pribadi pengurusnya”, katanya.

Sementara itu, selain mengungkapkan terkait monumen MINU (Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama), Ketua PCNU Kyai Ismail menyampaikan kepada pengurus yang baru dilantik khususnya dan warga NU, bahwa cita-cita didirikannya NU adalah terlaksananya ajaran Islam Ahli Sunah Waljamaah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, tambahnya, cita-cita tersebut bila didalami lebih jauh hal itu mencakup seluruh tata kehidupan ummat Islam, masyarakat, dan tegaknya NKRI.

“Bukan untuk Pengurus, tetapi untuk umat Islam khususnya warga NU, masyarakat dan NKRI”, jelasnya.

Kyai Ismail dalam kesempatan itu mewanti-wanti agar Ketua MWC tidak membolehkan menarik iyuran kepada para Pengurus, namun memperbolehkan bila menghimbau kepada Pengurus untuk berinfak, sebab selain itu bagian dari ajaran agama juga bisa menjadi tolak balak bagi yang bersangkutan.

Pada bagian lain, Ketua MWCNU Metro Selatan Kyai Mufid Arsyat saat mengungkapkan bila disuruh memilih jadi Pengurus atau yang diurus secara pribadi lebih memilih menjadi yang diurus, namun disisi lain bila ingin bermanfaat untuk ummat tentu akan memilih menjadi Pengurus.

Sebagai Pengurus, imbuhnya, hendaknya meneguhkan niat dan tekad untuk khidmat dan beramal sosial untuk ummat Nabi Muhammad. Mufid juga mengungkapkan dawuh hadratus syech KH Hasyim As’ari siapa yang ngurus NU akan dianggap sebagai santrinya, dan akan didoakan mati dalam keadaan Khusnul khotimah. (Joko).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here