Tubaba, Mediatamanews.com.
Dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menyelenggarakan sosialisasi kepada pemilih pemula.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Wisma Asri, Tiyuh Tirta Makmur, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tubaba, Senin (15/11/2022).
Komisioner KPU, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Yudi Agusman mengatakan, pemilih pemula yang dimaksud adalah masyarakat yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SMA.
” Mereka yang usianya yang sudah genap 17 tahun atau pun yang belum disebut dengan pemilih potensial. Mereka ini perlu dibekali edukasi dalam menghadapi pesta demokrasi tahun 2024 mendatang,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai melaksanakan kegiatan
Lanjutnya, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 peserta didik dari empat sekolah yang ada di Kabupaten Tubaba.
” Sekolah pertama yakni SMAN 1 TBT, SMAN 1 Tumijajar, dan SMK 1 TBT serta SMK Muhammadiyah Tumijajar. Masing-masing sekolah mengirimkan 10 peserta,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Tubaba, Ahmad Haryanto menyampaikan, dalam kesempatan itu, dirinya mensosialisasikan kepada peserta yang sudah memasuki usia 15 sampai 17 tahun wajib melakukan perekaman E-KTP. Karena pemilih potensial tersebut merupakan hal yang krusial dalam menyokong pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada mendatang.
” Jadi ketika peserta didik yang saat ini baru memasuki usia 15 dan 16 tahun, akan tetapi sudah melakukan perekaman E-KTP. Di mana nanti pada saatnya Pemilu sudah memasuki usai 17 tahun. Bisa langsung mendapatkan E-KTP. Maupun usia 17 tahunnya tepat pada hari pelaksanaan pesta demokrasi. Disdukcapil Tubaba tetap melayani untuk pembuatan dokumen kependudukan,” kata dia.
Ditempat yang sama, Ketua PWI Tubaba, Dedi Priyono menuturkan, dirinya menekankan kepada peserta sosialisasi untuk dapat memilah informasi yang baik dan benar.
Mengingat dalam menjelang pelaksanaan politik situasi memanas. Banyak informasi yang sifatnya memprovokasi dan menyudutkan dan merugikan salah satu pihak.
” Generasi muda yang sekarang, harus menjadi generasi yang anti Hoax. Pemilih pemula harus harus cerdas dalam mencerna informasi. Informasi yang sifatnya menyudutkan dan memvonis saya pastikan untuk tidak layak untuk dijadikan konsumsi,” pungkasnya. (Eko)