Metro, Mediatama news.com
Kapolres Kota Metro, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, SIK. MIK bersilaturahmi dengan Pengurus Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Metro, Selasa (14/2/2023).
Acara yang dikemas dengan istilah kongko-kongko dengan Kapolres yang berlangsung di Rumah Makan Ayam Deso di bilangan Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur itu berlangsung cair diiringan gurauan dan gelak tawa antara Kapolres dengan Ketua FKUB Dr Sujino yang didampingi Sekretarisnya Deswin Fitra dan para pengurus FKUB lainya diawali saling berkenalan mengingat Kapolres Heri Sulistyo baru sebulan ini menjadi orang nomor satu di Polres Kota Metro.
Dalam acara kokngko-kongko yang diselingi makan siang bersama Kapolres AKBP Heri Sulistyo Nugroho menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh pengurus FKUB Kota Metro.
“Kami mengucapkan terimakasih atas sambutan bapak-bapak Pengurus FKUB Kota Metro, kita nggak usah terlalu formel ya bapak-bapak dalam pertemuan dan silaturahmi ini”, kata Kapolres sambil memperkenalkan diri.
Kapolres dalam kesempatan itu Selain meminta dukungan Pengurus FKUB terkait masalah Kamtibmas juga meminta kepada seluruh Pengurus FKUB lintas agama agar bisa selektif saat mengundang atau menerima para ustadz atau penceramah agama dari 5 agama yang ada di Kota Metro terutama dari luar Metro agar materi ceramahnya tidak menyerukan ajaran radikalisme lebih-lebih menyongsong tahun politik Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya para penceramah yang membawa Missi radikalisme terutama menghadapi tahun politik ini sangat membahayakan bagi terciptanya ketertiban dan keamanan, sehingga bisa berpotensi memecahbelah persatuan dan keutuhan bangsa.
“Kami minta bantuan bapak-bapak Pengurus FKUB lintas agama untuk tidak mengundang dan menerima para ustadz atau penceramah agama yang menyerukan radikalisme dan menentang Perintah, sehingga bisa mengadu domba dan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah terbina dengan baik”, katanya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu juga dibahas terkait geng motor yang mulai marak dan meresahkan masyarakat, peredaran narkoba yang juga meresahkan mengingat baru-baru ini juga telah dilakukan penangkapan, adanya rumah kos atau kontrakan yang digunakan untuk mesum, dan juga masalah parkir yang sangat semrawut dimana di semua tempat dijadikan lahan parkir.
“Sekali lagi trimakasih atas silaturahmi dukungan dan masukan dari bapak-bapak sekalian, nanti akan kita bawa ke rapat Forkopimda untuk menyikapi sejumlah persoalan tersebut”, pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua FKUB Dr Sujino dan pengurus lainya menyatakan mendukung dan bila ditemukan ada ustadz atau penceramah yang bersifat provokatif mengarah pada radikalisme, maka penceramah model tersebut dihentikan agar tidak meneruskan ceramahnya dan mengingatkan agar tidak lagi mengulang ceramah yang intoleran dan provokatif. (Joko)