Meyro, Mediatamanews.com.
Asisten I bilng Pemerintahan Supriyadi,, SH membuka kegiatan Webinar dengan tema, Cegah Stunting Dengan Protein Hewani. Acara peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 Tahun 2023, yang berlangsung di Aula Pemerintah Kota Metro, Kamis (16/02/2023).
Percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas nasional. Target stunting balita berdasar RPJMN yaitu pada tahun 2024 sebesar 14%, maka perlu upaya yang maksimal untuk mencapai angka 14% secara nasional.
Walikota Metro yang diwakili oleh Asisten I Sekda Kota Metro Supriyadi, mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, yang diakibatkan karena masalah kekurangan gizi kronis. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, dari tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
“Di Indonesia sendiri, angka stunting masih tergolong tinggi yaitu sebesar 21,6% (SSGI 2022) walaupun telah terjadi penurunan angka stunting dari tahun sebelumnnya yaitu sebesar 24,4% pada tahun 2021. Namun masih dibutuhkan upaya yang serius dari kita, untuk bisa mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%, ” ujarnya.
Kemudian, Supriyadi juga menuturkan bahwa untuk Provinsi Lampung memiliki angka prevalensi stunting pada tahun 2022 sebesar 15,2% dan prevalensi stunting di Kota Metro sebesar 10,4%. Salah satu pencegahanya dengan mengonsumsi protein sebagai salah satu sumber molekul, yang membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya secara optimal.
“Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2008) menyatakan bahwa, terdapat bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan, yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya keju dan yougurt, ” jelas Supriyadi.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis atau lebih menguntungkan dari pada konsumsi pangan yang berasal dari hewani tunggal.
“Saya meminta kepada masyarakat dan pihak terkait pemanfaatan protein hewani, utamanya dalam tumbuh kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan. Sejalan dengan semangat penurunan stunting di tingkat Nasional,” ajak Supriyadi.
Menurutnya, Pemerintah Kota Metro telah mencanangkan gerakan peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan anak dan ibu yang berkualitas, dalam bentuk Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI), yang berarti bersama-sama atau bergotong-royong. Hal ini didasarkan pada anak dan ibu yang merupakan kelompok rentan yang sangat mempengaruhi suatu kota, sehingga perlu dilindungi secara bersama-sama.
“Terdapat 7 (tujuh) pesan kunci dalam JAMA-PAI yaitu Pelayanan bagi Calon Pengantin, ANC berkualitas dengan QPCP, Kehamilan aman dan persalinan bersih dan aman serta tata laksana komplikasi adekuat melalui MEOWs (mW), Kesehatan ibu masa menyusui, Kesehatan bayi dan balita, pencegahan dan intervensi stunting, Remaja pada kesehatan reproduksi dan KB, GERMAS dan STBM,” paparnya.
Lebih lanjut, Supriyadi juga menjelaskan bahwa, JAMA-PAI merupakan strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Generasi Emas Metro Cemerlang (GEMERLANG). Dimana GEMERLANG merupakan generasi cerdas yang mempunyai daya saing di tingkat nasional dan global, dengan mengedepankan nilai-nilai agama dan ideologi Pancasila.
Dijelaskannya juga, bahwa Sumber Daya Manusia yang berkualitas sudah tentu akan menjadi modal utama dalam menyongsong Bonus Demografi dan Generasi Emas 2045. Dengan harapan target Pemerintah dalam mengejar angka penurunan stunting sebesar 14 persen di Tahun 2024 bisa segera tercapai sesuai dengan visi Kota Metro yaitu Terwujudnya Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya.
“Tanpa dukungan semua pihak, target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024 tidak akan berjalan secara maksimal, sehingga melalui webinar ini diharapkan bisa memberikan wawasan kepada publik dalam memanfaatkan protein hewani untuk dapat mencegah terjadinya stunting di Kota Metro,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawari, melaporkan dasar pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan undang-undang No. 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan, Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, dan Panduan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Kegiatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 Tahun 2023.
“Tujuan pelaksanaan Hari Gizi Nasional Tahun 2023 yaitu, menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang kaya akan protein hewani. Sehingga masyarakat memiliki perilaku konsumsi beraneka ragam makanan yang kaya protein hewani dan dalam rangka percepatan penurunan stunting, ” paparnya.
Kedua, meningkatkan komitmen dan kerjasama antar pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan, swasta dan organisasi profesi dalam rangka kampanye pencegahan stunting dengan protein hewani.
“Rangkaian kegiatan peringatan HGN ke-63 tahun 2023 Kota Metro, diantarannya melaksanakan sepekan penyuluhan dan konseling bagi ibu hamil dan anak. Pelaksanaan gerakan protein hewani cegah stunting di posyandu se-Kota Metro. Kunjungan dan fasilitasi pada kegiatan gerakan protein hewani cegah stunting yang melibatkan beberapa lintas sektor, serta lintas program dan organisasi profesi, ” tuturnya (ADV)